Gerbang  itu besar dan tinggi. Pintunya dari  kayu tebal dan bergerendel besi.  Kaum Kristen di seluruh dunia mengenal  gerbang itu sebagai pintu masuk  Gereja Makam Kudus di Yerusalem.
Makam itu adalah bangunan tersuci umat Kristen. Mereka percaya gereja itu dibangun di atas bukit Golgotha, tempat Yesus Kristus disalib dan makam tempat ia bangkit kembali.
Wajeeh Nuseibeh bukan Kristen. Lelaki gemuk berusia 55 tahun itu beragama Islam dan hidup turun-temurun di kota yang menjadi Ibu Kota Israel itu.
Makam itu adalah bangunan tersuci umat Kristen. Mereka percaya gereja itu dibangun di atas bukit Golgotha, tempat Yesus Kristus disalib dan makam tempat ia bangkit kembali.
Wajeeh Nuseibeh bukan Kristen. Lelaki gemuk berusia 55 tahun itu beragama Islam dan hidup turun-temurun di kota yang menjadi Ibu Kota Israel itu.

Tapi, demikianlah adanya. Makam suci itu dijaga selama berabad-abad oleh sebuah keluarga muslim. Wajeeh adalah salah satu keturunan keluarga itu yang kini menjadi juru kunci Gereja Makam Kudus.
"Tak seorang pun  di seluruh dunia yang boleh membuka gereja itu kecuali aku," katanya  seperti dilaporkan Time edisi 31 Juli  2006.
Ketika  Kalifah Umar menguasai Yerusalem pada tahun 638, ia  menugaskan seorang  prajurit Arab, nenek moyang Wajeeh, menjaga gereja  itu. Sejak itu  keluarga Nuseibah tak cuma menjaga gereja tapi juga  menjadi wasit bagi  tujuh sekte Kristen yang saling memperebutkannya.
  Tiga   kelompok terkuat -- Katolik Roma, Yunani, dan Armenia -- memegang 70   persen kepemilikan gereja. Setiap kelompok mengaku berhak memiliki   tempat suci itu. Masing-masing meletakkan patung-patung malaikatnya di   dalam basilika.
  Beberapa   tahun lalu, misalkan, sekitar 500 pendeta Yunani dan Fransiskan   bercekcok berjam-jam, saling melempar bangku dan memukul dengan tangkai   tempat lilin. Ini terjadi gara-gara satu sekte harus melintasi barang   suci milik yang lain.
Selama   berabad-abad kecurigaan dan kebencian itu membuat hanya seorang Muslim   yang dapat dipercaya memegang kunci Makam. "Kaum Kristen menilai aku   netral," kata Wajeeh.
Wajeeh   hanya digaji sekitar Rp 45 ribu per bulan oleh masing-masing sekte.   Jadi, ia menerima sekitar Rp 315 ribu per bulan untuk mengurusi tempat   itu. Tapi, dia mengerjakannya dengan serius karena itulah tugas   keluarganya.
  Keluarga   Nuseibeh dulu punya ladang-ladang zaitun yang luas, tapi telah musnah   setelah perang 1967 ketika Israel menjajah wilayah Yordania.
  Wajeeh   mendapat uang tambahan sebagai pemandu wisata. Sebagian keluarga   Nuseibeh kini menjadi profesor dan pengusaha, tapi takdir Wajeeh, yang   diwariskan oleh ayahnya, adalah menjaga Makam Suci.
  "Kadangkala   orang-orang memarahiku. 'Kamu Muslim. Apa yang kau lakukan di sini?'   Aku katakan kepada mereka, 'Kami tidak fanatik. Kami menghormati kaum   Kristen'," kata Wajeeh. 
Sumber : tempointeraktif.com
sewa, rental, sewa mobil, rental mobil, sewa mobil di kota Palembang,  sewa mobil di palembang, palembang rent car, sewa innova, avanza, xenia,  apv, kijang, sewa mobil murah di palembang, sewa mobil murah di kota   palembang, layanan sewa mobil di Palembang, rental mobil di palembang,  sewa mobil diPalembang, rental mobil dipalembang. 
0 comments:
Post a Comment