Monday, October 31, 2011

Etika Menginap di Hostel

Oleh Hairun Fahrudin

Menginap di hotel dan hostel tidaklah sama. Di hostel, karena dituntut untuk berbagi fasilitas dengan para tamu lainnya, Anda harus memahami beberapa etika yang dibuat demi kenyamanan bersama. Berikut ini etika yang perlu diketahui semua penghuni hostel.


Kredit foto: Thinkstock.

Patuhi peraturan


Masing-masing hostel memiliki peraturan yang berbeda. Misalnya soal waktu check-in dan check-out yang harus dipatuhi (sebab bila Anda terlambat check-out, itu berarti Anda mengganggu tamu lain yang hendak menginap). Selain itu, berkumpul di ruang duduk umumnya dibatasi sampai pukul 10 malam saja. Banyak hostel melarang merokok di dalam ruangan dan memutar speaker dengan pengeras suara.

Jangan berisik


Kalau Anda datang ke hostel saat larut malam, jangan membuat suara berisik yang bisa mengganggu teman sekamar. Kalau di kamar ada yang sedang tidur, bicaralah dengan suara perlahan. Kalau ingin mengobrol heboh, sebaiknya Anda pindah ke ruang duduk.

Jaga kebersihan


Hostel tidak memiliki petugas kebersihan kamar. Jadi, jika barang-barang Anda berserakan tentu saja itu akan mengganggu penghuni yang lain. Sebelum Anda meninggalkan kamar, buanglah sampah, rapikan tempat tidur dan barang Anda terlebih dahulu.

Matikan lampu


Kalau Anda tidak bisa tidur dalam keadaan gelap gulita, sebaiknya Anda memilih kamar perseorangan. Sebab di kamar bersama, lampu kamar selalu dimatikan ketika penghuninya sedang tidur. Menghidupkan kembali lampu yang sudah dimatikan adalah tidak etis. Jangan memaksa orang lain tidur di bawah lampu yang terang hanya karena karena Anda tidak biasa terlelap dengan cahaya redup.

Jaga kebersihan tubuh


Bau badan amat mengganggu dan membikin orang sekeliling jadi tidak nyaman. Jika berada di daerah dingin, mandilah paling tidak dua hari sekali. Tetapi bila Anda berada di daerah dan panas, sebaiknya mandi setiap hari. Selain itu, jaga pula kebersihan pakaian. Mandi setiap hari tak ada artinya kalau pakaian kotor dan bau. Anda tidak perlu wangi dan rapi setiap saat tetapi buatlah semua orang merasa nyaman berada di dekat Anda.

Kamar mandi bukan milik sendiri


Perhatikan waktu yang Anda habiskan di kamar mandi. Sebagian hostel memang punya kamar mandi cukup banyak, namun ada juga yang jumlahnya terbatas. Anda sebaiknya tidak berada di kamar mandi lebih dari 15 menit.

Dilarang bercinta di kamar bersama


Meski satu kamar bisa dihuni bersama oleh pengunjung laki-laki dan perempuan, bukan berarti mereka bebas melakukan apa saja. Penghuni yang bermesraan secara berlebihan — apalagi bercinta — dapat diadukan ke polisi sebab kamar bersama masuk kategori tempat umum.

Telanjang bukan berarti setuju dipelototi


Namanya saja harus berbagi kamar, tentu ada saatnya ketika teman sekamar Anda harus berganti pakaian atau melintas keluar dari kamar mandi hanya berbalut handuk mini. Ada pula yang biasa tidur tanpa baju. Bila Anda mendapati keadaan seperti itu, bersikaplah biasa saja. Jangan memberi perhatian berlebihan apalagi memelototi tubuh mereka. Anggaplah itu perbedaan budaya yang tak perlu dipermasalahkan. Anda juga tak perlu ikut-ikutan telanjang kalau memang tak nyaman.

Rayakan perbedaan


Di mana lagi Anda bisa merasakan tidur sekamar dengan bangsa dan ras yang berbeda selain di hostel? Percayalah, ini akan memberi pemahaman yang mendalam tentang arti perbedaan. Jangan segan-segan bergaul dengan penghuni hostel lainnya. Para pejalan adalah orang-orang paling ramah dan terbuka di dunia ini. Hostel adalah tempat paling tepat untuk membuka tali persahabatan dengan orang-orang dari latar belakang berbeda. 


(Sumber diambil dari : http://id.travel.yahoo.com).

0 comments:

Post a Comment