Monday, October 3, 2011

Meminjamkan Uang Kepada Orang Lain


Yustinus Eko Soelistio

Meminjamkan Uang Kepada Orang Lain
Oleh: Safir Senduk
Artikel
Dikutip dari  Tabloid NOVA No. 713/XIV
 
Bu Broto sedang kebingungan. Baru tadi siang ia mendapat telepon dari saudaranya. Ada apa gerangan? Sederhana saja: saudaranya ingin pinjam uang. Jumlahnya mungkin tidak usah disebut. Tapi bagi Bu Broto, jumlah itu termasuk besar. Walaupun dia memang punya uangnya, tapi dia tidak suka dihadapkan dengan kenyataan bahwa dia harus meminjamkan uang kepada saudara dekatnya.

Di satu sisi, ia tidak tega membiarkan saudaranya terlibat dalam kesulitan. Tapi di sisi lain, ia takut uangnya tidak akan kembali. Ia tak sabar menunggu suaminya pulang dari kantor agar ia bisa secepatnya menceritakan kebingungan ini. Siapa tahu suaminya bisa memberikan masukan.

Apakah Anda pernah mengalami situasi seperti yang dialami Bu Broto? Anda didatangi oleh teman atau saudara yang sedang membutuhkan pinjaman uang, tetapi Anda takut uang Anda tidak akan kembali. Tidak usah dipungkiri, kekhawatiran bahwa uang pinjaman itu tidak akan kembali memang menjadi pertimbangan utama kenapa Anda kadang ragu-ragu untuk meminjamkan uang bila ada yang ingin meminjam uang. Ya, kan?

PERLUKAH MEMINJAMKAN UANG?

Kalau kita punya cukup uang, sudah seharusnya kita menolong orang yang sedang kekurangan uang. Karena dalam hidup ini, tolong-menolong merupakan suatu keharusan. Kalau tolong menolong itu diwujudkan dalam bentuk tindakan sih oke-oke saja. Tetapi kalau dalam bentuk uang? Wow... nanti dulu. Lho, kok begitu?

Tidak bisa dipungkiri, terkadang niat baik kita menolong orang, sering membuat kita kerepotan sendiri. Giliran pinjam uang, mukanya memelas. Giliran ditagih, susahnya minta ampun. Janjinya mau dikembalikan dalam waktu sebulan, eh, ini berbulan-bulan juga belum tentu ada kabarnya.

Dan kesannya jadi kita yang harus mengejar-ngejar dia. Inilah yang membuat banyak orang sering ragu meminjamkan uang bila ada orang lain yang ingin meminjam uang.

Sebetulnya wajar saja kok kalau teman atau saudara Anda datang kepada Anda dan ingin meminjam uang. Ini berarti dia menganggap - secara keuangan - Anda cukup mampu untuk meminjaminya uang. Jangan marah kalau ada teman atau saudara Anda yang datang kepada Anda. Kalau Anda sendiri yang sedang butuh pinjaman uang, Anda pasti akan datang ke orang yang Anda kenal terlebih dulu kan? Dan orang yang paling dekat dengan Anda, biasanya adalah saudara. Kalaupun teman, ya teman dekat.

Tapi tak jarang hubungan bisa terputus karena masalah hutang-piutang. Malah, yang lebih ekstrem lagi, tidak menutup kemungkinan bisa terjadi pertengkaran hanya gara-gara hutang. Tentunya kita tidak ingin hal seperti itu terjadi kan?

Karena itu, dibawah ini adalah beberapa tips yang mungkin berguna buat Anda bila ada orang lain yang ingin meminjam uang kepada Anda:

1. Lihat dulu kondisi keuangan Anda.
Kalau Anda punya uang, bukan berarti Anda sudah dapat menjadi bank bagi orang lain. Lihat dulu kemungkinan pengeluaran-pengeluaran keluarga Anda dalam beberapa bulan ke depan. Mungkin anak Anda perlu masuk sekolah. Mungkin bayi Anda akan lahir. Mungkin Anda akan keluar uang untuk ini, untuk itu, dan sebagainya. Jangan sampai ketika Anda membutuhkan uang, uang tersebut masih berada di tangan orang lain.

Kalau perlu, mungkin bisa juga Anda menganggarkan sejumlah uang untuk dipinjamkan. Artinya, walau tidak setiap bulan ada orang datang meminjam uang kepada Anda, tapi Anda bisa tetap berjaga-jaga kalau-kalau teman atau saudara Anda ingin meminjam uang tanpa Anda harus menolaknya karena Anda sudah memiliki dananya dan Anda menilai mereka memang pantas untuk dibantu.

2. Teliti sebelum memberi
Coba teliti dulu sebelum Anda meminjamkan uang kepada orang lain. Yang harus Anda teliti adalah "kemampuan orang tersebut untuk membayar kembali hutangnya". Inilah yang juga dilakukan bank sebelum meminjamkan uang kepada nasabahnya yang ingin meminjam uang. Mungkin beberapa daftar pertanyaan berikut ini dapat berguna, ketika ada orang yang akan meminjam uang kepada Anda.
  • Siapa dia? Apa pekerjaannya? Apakah dia saudara atau teman?
  • Untuk tujuan apa dia meminjam uang? Usaha atau kebutuhan hidup?
  • Mendesakkah kebutuhan tersebut?
  • Apa jaminan yang dijanjikannya? Apakah dia menjaminkan harta bendanya ataukah dia tidak menjaminkan apa-apa dan hanya punya janji lisan saja?
  • Apakah dia punya riwayat meminjam uang kepada Anda atau orang lain? Bagaimana "nasib" hutang-hutangnya tersebut? Apakah hutang-hutang tersebut bisa dilunasinya atau tidak?
  • Kapan dia akan mengembalikan hutangnya? Apakah janjinya itu masuk akal atau tidak bila disesuaikan dengan latar belakangnya?
Dari daftar pertanyaan di atas, Anda bisa menilai sendiri apakah orang yang hendak Anda pinjami uang itu memang pantas untuk dipinjami uang atau tidak.   (Sumber diambil dari : http://www.perencanakeuangan.com/artikel/safir%20senduk/meminjamkan%20uang%20kepada%20orang%20lain/)

0 comments:

Post a Comment