Sebenarnya saya sama sekali tidak suka dengan urusan  oleh-oleh. Selain nambah-nambahin anggaran, juga merepotkan dalam  mencari dan membawanya – apalagi saya bukan orang yang suka belanja. 

Suvenir berupa kerajinan boneka dari India. Foto: Thinkstock
Namun  apa daya, sebagai orang Indonesia di mana oleh-oleh adalah wajib  hukumnya, setidaknya saya harus membawakan untuk keluarga, sahabat, dan  teman kantor. Berikut kiat saya untuk membeli oleh-oleh seringkas  mungkin supaya tidak merepotkan kita sendiri:
1. Ringan dan mudah dibawa
Aturan  pertama untuk oleh-oleh adalah cari yang paling ringan dan mudah  dibawa, tetapi sesuai dengan karakter penerima oleh-oleh. Semakin kenal  Anda dengan orang yang akan diberi oleh-oleh, akan makin mudah  mencarinya. 
Jika kakak Anda sangat menyukai hal-hal yang berbau etnis, maka carilah benda yang kecil, ringan, dan mudah dibawa, seperti gelang, kalung atau pajangan dari kayu atau bambu, tapi bukan arca batu. Kalaupun ingin memberi benda besar dan berat, sisihkan dana untuk biaya pengiriman dan aturlah pengiriman oleh-oleh tersebut daripada Anda repot membawanya sendiri.
Jika kakak Anda sangat menyukai hal-hal yang berbau etnis, maka carilah benda yang kecil, ringan, dan mudah dibawa, seperti gelang, kalung atau pajangan dari kayu atau bambu, tapi bukan arca batu. Kalaupun ingin memberi benda besar dan berat, sisihkan dana untuk biaya pengiriman dan aturlah pengiriman oleh-oleh tersebut daripada Anda repot membawanya sendiri.
2. Paket hemat
Biasanya toko  suvenir juga menjual barang-barang dalam bentuk paket selain satuan.  Printilan seperti gantungan kunci dan bolpen tersedia dalam satu paket  berisi beberapa buah dengan harga yang lebih murah daripada satuan. 
Oleh-oleh semacam ini cocok untuk teman-teman kantor atau kampus. Di samping menghemat budget, nggak akan ada saling iri karena oleh-oleh yang berbeda. Anda pun tak perlu pusing memikirkan berbagai jenis oleh-oleh yang harus dibeli.
Oleh-oleh semacam ini cocok untuk teman-teman kantor atau kampus. Di samping menghemat budget, nggak akan ada saling iri karena oleh-oleh yang berbeda. Anda pun tak perlu pusing memikirkan berbagai jenis oleh-oleh yang harus dibeli.
3. Makanan dan minuman
Pilihan lain  untuk oleh-oleh adalah makanan atau minuman khas setempat. Namun  oleh-oleh jenis ini banyak kendalanya: lumayan berat, tidak awet (bila  makanan basah), dan cukup repot membawanya. 
Kelebihannya, oleh-oleh jenis ini mudah didapat dan tidak perlu memikirkan soal kecocokan karena bisa untuk siapa saja. Dari segi budget pun bisa cukup hemat karena Anda tidak perlu membeli sesuai jumlah orang yang akan diberi. Di kantor, satu loyang kue atau seplastik besar keripik bisa untuk satu departemen.
Kelebihannya, oleh-oleh jenis ini mudah didapat dan tidak perlu memikirkan soal kecocokan karena bisa untuk siapa saja. Dari segi budget pun bisa cukup hemat karena Anda tidak perlu membeli sesuai jumlah orang yang akan diberi. Di kantor, satu loyang kue atau seplastik besar keripik bisa untuk satu departemen.
4. T-shirt
Mengapa di mana-mana  dijual t-shirt bertuliskan nama lokasi tujuan? Ya karena T-shirt adalah  benda paling awam yang dipakai semua orang dan umumnya orang ingin punya  kenang-kenangan yang bisa dipakai. 
Selain mudah dikemas di dalam tas karena tinggal dilipat di antara barang-barang lainnya, juga tersedia dalam banyak pilihan desain, warna dan harga. Namun T-shirt bisa jadi tidak praktis dan berharga mahal kalau semua rekan kantor Anda belikan, apalagi bila Anda membeli kaus di AS atau Eropa. Maka pikirkan benar-benar siapa yang akan Anda beri kaus supaya tidak kebanyakan dan kemahalan.
Selain mudah dikemas di dalam tas karena tinggal dilipat di antara barang-barang lainnya, juga tersedia dalam banyak pilihan desain, warna dan harga. Namun T-shirt bisa jadi tidak praktis dan berharga mahal kalau semua rekan kantor Anda belikan, apalagi bila Anda membeli kaus di AS atau Eropa. Maka pikirkan benar-benar siapa yang akan Anda beri kaus supaya tidak kebanyakan dan kemahalan.
5. Beli di mana
Membeli oleh-oleh di bandara  pasti harganya melonjak tinggi. Umumnya orang beli di toko suvenir yang  berlokasi dekat pusat turis, tapi biasanya harga barang-barang di sini  agak mahal. Jika Anda memang berniat belanja banyak dan punya cukup  waktu, carilah pasar atau pertokoan tempat warga lokal biasa berbelanja.  
Biasanya harga di tempat-tempat seperti ini lebih murah daripada toko di area pusat turis. Pilihan lain adalah supermarket atau toko yang menyediakan beragam jenis oleh-oleh. Memang lebih mahal daripada pasar, tetapi lebih murah daripada toko suvenir.
Biasanya harga di tempat-tempat seperti ini lebih murah daripada toko di area pusat turis. Pilihan lain adalah supermarket atau toko yang menyediakan beragam jenis oleh-oleh. Memang lebih mahal daripada pasar, tetapi lebih murah daripada toko suvenir.
6. Ukur kemampuan diri
Jangan  memaksakan diri dalam membeli oleh-oleh. Kalau memang tidak ada budget,  tak perlu pusing beli oleh-oleh, kecuali Anda diberi uang tunai oleh si  penitip untuk beli sesuatu. Memang oleh-oleh hampir seperti keharusan  di Indonesia tapi bukan berarti tidak bisa diabaikan. Hukuman sosial  terberat dari tidak membawa oleh-oleh adalah dicap pelit. Cuekin aja, gitu aja kok repot.
(Sumber diambil dari : http://id.travel.yahoo.com).
0 comments:
Post a Comment